Strategi bidding di Google Ads adalah cara menentukan bagaimana Anda akan membayar untuk klik atau tayangan iklan Anda agar mencapai tujuan kampanye.
Google Ads menggunakan bidding untuk menentukan apakah iklan Anda akan muncul dan bagaimana posisinya dibandingkan dengan iklan pesaing dalam Ad Auction.
Strategi ini membantu Anda memilih metode pembayaran yang paling sesuai dengan tujuan kampanye, seperti meningkatkan klik, konversi, tayangan, atau visibilitas.

Jenis Strategi Bidding di Google Ads
Berikut adalah strategi bidding utama di Google Ads beserta penjelasan dan contohnya:
1. CPC Manual (Manual Cost-Per-Click)
- Deskripsi: Anda mengatur sendiri jumlah maksimum yang ingin dibayar untuk setiap klik pada iklan.
- Cocok Untuk: Pengiklan yang ingin memiliki kontrol penuh terhadap anggaran per klik.
Contoh Ilustrasi:
Anda menjalankan kampanye untuk sebuah toko online. Anda menetapkan biaya maksimal Rp 2.000 per klik. Jika 100 orang mengklik iklan, total pengeluaran Anda adalah Rp 200.000.
2. CPC Otomatis (Maximize Clicks)
- Deskripsi: Google secara otomatis menyesuaikan bidding untuk mendapatkan klik sebanyak mungkin sesuai anggaran harian Anda.
- Cocok Untuk: Meningkatkan lalu lintas ke website tanpa fokus utama pada konversi.
Contoh Ilustrasi:
Anggaran harian Anda adalah Rp 50.000. Google menyesuaikan bidding agar mendapatkan jumlah klik maksimal, misalnya 25 klik dengan CPC rata-rata Rp 2.000.
3. Target ROAS (Return on Ad Spend)
- Deskripsi: Google menyesuaikan bidding untuk mencapai target pengembalian investasi iklan (Return on Ad Spend). Anda menentukan persentase ROAS yang ingin dicapai.
- Cocok Untuk: Kampanye yang fokus pada hasil penjualan atau pendapatan.
Contoh Ilustrasi:
Anda memiliki target ROAS 500%. Jika Anda menghabiskan Rp 100.000 untuk iklan, Google akan mengoptimalkan bidding agar menghasilkan pendapatan minimal Rp 500.000.
4. Target CPA (Cost-Per-Acquisition)
- Deskripsi: Google mengatur bidding untuk mendapatkan konversi dengan biaya rata-rata tertentu yang Anda tetapkan.
- Cocok Untuk: Bisnis yang ingin fokus pada biaya per akuisisi (misalnya, pendaftaran, pembelian, atau lead).
Contoh Ilustrasi:
Anda menetapkan target CPA Rp 50.000. Jika Anda mendapatkan 10 konversi dengan pengeluaran Rp 500.000, strategi ini berhasil sesuai target Anda.
5. Enhanced CPC (ECPC)
- Deskripsi: Google menyesuaikan bidding secara otomatis untuk meningkatkan kemungkinan konversi sambil tetap mematuhi batas CPC maksimal yang Anda tetapkan.
- Cocok Untuk: Kombinasi antara kontrol manual dan optimasi otomatis untuk hasil yang lebih baik.
Contoh Ilustrasi:
Jika Anda menetapkan CPC maksimum Rp 2.000, Google bisa menaikkan atau menurunkan bidding untuk klik tertentu berdasarkan peluang konversi.
6. Maksimalkan Konversi (Maximize Conversions)
- Deskripsi: Google mengatur bidding untuk mendapatkan konversi sebanyak mungkin dalam batas anggaran harian Anda.
- Cocok Untuk: Fokus penuh pada peningkatan jumlah konversi.
Contoh Ilustrasi:
Anggaran harian Anda adalah Rp 100.000. Google akan menggunakan seluruh anggaran untuk mendapatkan jumlah konversi terbanyak, misalnya 5 konversi dengan biaya rata-rata Rp 20.000 per konversi.
7. Maksimalkan Nilai Konversi (Maximize Conversion Value)
- Deskripsi: Google mengoptimalkan bidding untuk menghasilkan nilai konversi tertinggi, seperti pendapatan dari penjualan.
- Cocok Untuk: Bisnis e-commerce yang fokus pada nilai penjualan.
Contoh Ilustrasi:
Jika anggaran harian Rp 200.000 menghasilkan total pendapatan Rp 2.000.000, maka strategi ini berhasil memaksimalkan nilai konversi.
8. Target Impression Share
- Deskripsi: Google menyesuaikan bidding untuk menampilkan iklan Anda di posisi tertentu (misalnya di bagian atas halaman).
- Cocok Untuk: Meningkatkan visibilitas iklan di hasil pencarian.
Contoh Ilustrasi:
Anda ingin iklan Anda muncul di posisi teratas 80% dari waktu pencarian. Google akan mengatur bidding untuk memastikan target ini tercapai.
9. CPV (Cost-Per-View) untuk Video Ads
- Deskripsi: Anda membayar untuk setiap tampilan (view) iklan video.
- Cocok Untuk: Kampanye video di YouTube.
Contoh Ilustrasi:
Anda menetapkan CPV maksimum Rp 50. Jika iklan video ditonton 1.000 kali, total biaya Anda adalah Rp 50.000.
Cara Memilih Strategi Bidding yang Tepat
- Tujuan Kampanye:
- Jika ingin meningkatkan lalu lintas, gunakan Maximize Clicks atau CPC Manual.
- Jika fokus pada penjualan, gunakan Target ROAS atau Maximize Conversion Value.
- Jika ingin memperbanyak konversi, pilih Target CPA atau Maximize Conversions.
- Anggaran yang Dimiliki:
- Dengan anggaran terbatas, pilih strategi seperti CPC Manual untuk kontrol penuh.
- Tingkat Pengalaman:
- Untuk pemula, gunakan strategi otomatis seperti Maximize Clicks.
- Pengiklan berpengalaman dapat menggunakan CPC Manual atau ECPC.
Kapan Menggunakan Strategi Tertentu?
Strategi Bidding | Tujuan |
---|---|
Manual CPC | Jika Anda ingin kontrol penuh atas biaya per klik. |
Maximize Clicks | Jika Anda ingin meningkatkan traffic ke website. |
Target CPA | Jika Anda ingin fokus pada konversi dengan biaya rata-rata tertentu. |
Target ROAS | Jika Anda ingin memaksimalkan pengembalian investasi dari kampanye. |
Target Impression Share | Jika Anda ingin meningkatkan visibilitas di posisi tertentu. |
Maximize Conversions | Jika Anda ingin mendapatkan konversi sebanyak mungkin dalam batas anggaran. |
Kesimpulan
Strategi bidding di Google Ads dirancang untuk membantu Anda mencapai tujuan kampanye dengan lebih efektif, baik itu untuk klik, konversi, visibilitas, atau pendapatan.
Dengan memilih strategi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dan anggaran, Anda bisa memaksimalkan hasil dari iklan Anda.