Iklan umroh yang sering ditolak di Google Ads biasanya disebabkan oleh pelanggaran kebijakan tertentu yang ditetapkan Google.
Berikut adalah solusi lengkap untuk mengatasi penolakan iklan umroh dan memastikan kampanye Anda disetujui:
1. Pahami Penyebab Penolakan
Google sering menolak iklan umroh karena alasan berikut:
- Penggunaan kata sensitif seperti “visa,” “pengurusan visa,” atau klaim yang tidak realistis.
- Kebijakan tentang layanan perjalanan keagamaan, termasuk transparansi biaya dan legalitas.
- Landing page tidak mematuhi kebijakan, seperti kurangnya izin resmi atau informasi yang tidak jelas.
2. Revisi Teks Iklan
Agar iklan Anda disetujui, teks iklan harus sesuai dengan kebijakan Google. Hindari:
- Kata “visa” atau “pengurusan dokumen.”
- Klaim seperti “garansi keberangkatan” atau “termurah.”
Contoh teks iklan yang aman:
Headline:
- “Paket Umroh Resmi 2024”
- “Perjalanan Umroh Aman & Terpercaya”
- “Daftar Umroh 2024 Sekarang”
Deskripsi:
Rencanakan ibadah umroh Anda bersama travel terpercaya. Paket lengkap dengan fasilitas premium & pendamping resmi. Klik untuk info lebih lanjut!
3. Optimalkan Landing Page
Landing page sangat penting karena Google akan memeriksa laman yang dituju iklan. Pastikan:
- Sertifikat Resmi: Tampilkan izin PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) dari Kementerian Agama secara jelas.
- Transparansi Informasi:
- Jangan menyebut “pengurusan visa.”
- Gunakan istilah seperti “dokumen perjalanan lengkap” atau “persiapan administrasi.”
- Kepercayaan:
- Sertakan foto perjalanan umroh, testimoni jemaah, dan informasi kontak resmi.
- Kecepatan & Responsivitas: Pastikan halaman cepat diakses dan responsif di perangkat seluler.
4. Hindari Kata-Kata Sensitif
Google memiliki algoritma untuk mendeteksi kata-kata tertentu. Gunakan pengganti seperti:
- Visa ➜ Dokumen Perjalanan
- Pengurusan Visa ➜ Layanan Administrasi
- Murah ➜ Harga Terjangkau
5. Tinjau Targeting & Format Iklan
- Lokasi: Pastikan target lokasi relevan (contoh: Indonesia, kota tertentu).
- Kata Kunci: Hindari kata kunci yang terlalu sensitif seperti “visa umroh.” Gunakan alternatif seperti “paket umroh 2024” atau “travel umroh terpercaya.”
- Format Iklan: Gunakan iklan responsif agar lebih fleksibel dalam peninjauan.
6. Uji dengan Iklan Alternatif
Coba format lain, seperti:
- Google Display Ads: Menampilkan iklan berbasis gambar dan banner, bukan hanya teks.
- YouTube Ads: Membuat video promosi untuk menjangkau audiens yang lebih luas.
- Remarketing Ads: Menargetkan ulang calon pelanggan yang pernah mengunjungi website Anda.
7. Hubungi Google Support
Jika semua langkah sudah dilakukan dan iklan tetap ditolak, mintalah bantuan dari tim dukungan Google Ads:
- Gunakan fitur “Contact Support” di Google Ads.
- Jelaskan bahwa Anda adalah penyelenggara resmi dengan izin Kemenag dan telah mematuhi kebijakan.
- Kirimkan dokumen pendukung, seperti izin PPIU.
8. Strategi Pemasaran Alternatif
Jika iklan di Google Ads terus ditolak, gunakan strategi lain untuk meningkatkan eksposur:
- SEO: Optimalkan website Anda agar muncul di hasil pencarian organik Google.
- Media Sosial Ads: Gunakan Facebook atau Instagram Ads, yang cenderung lebih fleksibel.
- Kemitraan Offline: Kolaborasi dengan komunitas lokal atau masjid untuk menjangkau calon jemaah.
9. Contoh Landing Page dan Iklan
Landing Page Checklist:
- Judul: “Paket Umroh Resmi & Aman”
- Deskripsi: Detail fasilitas (hotel, transportasi, makan).
- Sertifikat: Tampilkan izin Kemenag.
- Kontak: WhatsApp dan form pendaftaran.
Contoh Iklan:
Judul:
“Paket Umroh Resmi 2024, Daftar Sekarang!”
Deskripsi:
“Travel umroh terpercaya dengan izin resmi Kemenag. Paket lengkap & aman untuk ibadah Anda. Info lengkap di sini!”
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, peluang Anda untuk mendapatkan persetujuan iklan Google Ads akan meningkat.
Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut untuk menulis teks iklan atau meninjau landing page, saya siap membantu!